Ssd Adalah Perangkat Penyimpanan
Berapa lama umur pakai rata-rata kabel SATA?
Umur pakai kabel SATA dapat bervariasi tergantung pada kualitas kabel, kondisi penggunaan, dan lingkungan. Kabel berkualitas baik dalam lingkungan yang ideal (bebas debu, suhu stabil) dapat bertahan bertahun-tahun. Namun, dalam lingkungan yang keras atau dengan penggunaan intensif, kabel mungkin perlu diganti setiap beberapa tahun. Selalu periksa kabel secara berkala untuk tanda-tanda kerusakan.
SSD SATA (Serial ATA)
Jenis SSD pertama yang ingin Acer kenalkan adalah SSD dengan teknologi SATA (Serial ATA). Teknologi ini sebelumnya udah digunakan pada teknologi HDD. Sebagian besar laptop gaming saat ini menggunakan jalur SATA untuk menghubungkan motherboard ke media penyimpanan.
SSD SATA memiliki dua jenis konektor untuk mengubungkan ke motherboard. Pertama, konektor SATA 3 yang memiliki ukuran sama dengan HDD SATA yakni 2.5 inci. Kedua, konektor M.2 SATA yang memiliki ukuran lebih kecil, kurang lebih seukuran dengan RAM.
Jika dibandingkan, SSD SATA dibanderol dengan harga yang lebih murah dari SSD PCIe. Hal inilah yang menjadi alasan banyak gamer yang melakukan upgrade dari HDD SATA ke SSD SATA.
Meskipun sama-sama SATA, namun kecepatan SSD SATA bisa mencapai 300% - 500% dari HHD SATA. Kecepatan membacanya bisa sekitar 500Mbps dan kecepatan menulis data sebesar 160Mbps.
Baca Juga: Acer Nitro 5 (AN515-57), Bikin Skill Gaming Jadi Maksimal
Jenis SSD yang terakhir adalah PCIe yang biasa digunakan pada WiFi card. SSD PCIe ini juga biasa disebut dengan penyimpanan NVME (Non-Volatile Memory Express). Berbeda dengan SATA, nggak semua motherboard pada computer atau laptop gaming menggunakan jenis SSD PCIe ini.
Hal yang perlu kamu perhatikan dari SSD PCIe yaitu terdapat beberapa jenis motherboard yang memiliki konektor M.2 tapi nggak menyediakan jalur PCIe, melainkan hanya jalur SATA. Artinya, kamu hanya bisa menggunakan SSD M.2 SATA.
Meski begitu, jenis SSD PCIe jika dibandingkan dengan SSD SATA, PCIe memiliki kecepatan yang nggak main-main, mencapai 3.5Gbps. Sementara tulis datanya mencapai 2.1Gbps. Jadi bisa dibilang, SSD jenis ini dikhususkan untuk para gamer yang ingin semuanya serba cepat.
Sama seperti laptop gaming Acer Nitro 7 yang menggunakan M.2 Gen3 x4 PCIe SSD yang nggak hanya satu, melainkan ada dua slot. Sehingga bisa bikin kamu para gamer merasakan kecepatan memuat sekejap mata. Kecepatan tiada tara ini pun diperkuat lagi dengan RAM 32GB jenis DDR4 yang terpasang dalam Nitro 7.
Selain kecepatan, hal yang menonjol dalam Nitro 7 adalah kekuatannya yang tertanam di dalamnya, yaitu prosesor Intel Core i7 generasi ke-9 sebagai otak pemrosesan laptop gaming tersebut.
Baca Juga: Kenapa Laptop Gaming Butuh RAM Besar?
Selain itu, Nitro 7 juga disokong dengan kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 1660 Ti yang akan membuat kamu merasakan indahnya bermain game dengan kualitas grafis tertinggi tanpa merasakan adanya tearing atau lagging.
Perpaduan dari jeroan yang ada dalam Nitro 7 ini pas banget untuk dibawa memainkan game berat sekelas Monster Hunter, Watchdog 2, sampai Grand Theft Auto 5 dengan pengaturan rata kanan atau paling tinggi.
Nah, itu dia jenis-jenis SSD yang perlu kamu ketahui sebelum membeli laptop gaming. Tapi, jika kamu ingin laptop dengan performa cepat, tentu kamu udah tahu dong harus pilih laptop gaming apa?
Segera dapatkan salah satu laptop gaming terbaik di Acer e-Store atau cabang Acer Exclusive Store (AES) terdekat di kota kamu.
Pantau terus Official Website Acer Indonesia serta ikuti media sosial Acer Indonesia dan Predator Gaming Indonesia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut juga rangkaian produk dan promo terkini lainnya.
Pelajari perbedaan antara solid-state drive (SSD) dan drive hard disk (HDD), serta dampaknya terhadap biaya dan kinerja penyimpanan PC Anda.
Solid-state drive (SSD) adalah drive penyimpanan yang paling umum saat ini.
SSD lebih kecil dan lebih cepat daripada drive hard disk (HDD).
SSD tidak berisik dan memungkinkan PC menjadi lebih tipis dan lebih ringan.
Drive hard disk (HDD) lebih umum di perangkat lama.
Jika Anda terutama menggunakan PC untuk penelusuran web dan pekerjaan ringan, Anda mungkin tidak memerlukan ruang penyimpanan sebanyak itu.
Jika Anda bekerja dengan video atau file besar, Anda mungkin menginginkan lebih banyak penyimpanan.
Jika Anda menggunakan OneDrive atau layanan penyimpanan cloud lainnya untuk foto dan file, Anda mungkin membutuhkan lebih sedikit penyimpanan di perangkat Anda.
Bisakah saya menggunakan kabel SATA untuk menghubungkan perangkat non-storage?
Meskipun SATA dirancang terutama untuk perangkat penyimpanan, ada beberapa penggunaan khusus untuk perangkat non-storage:
- Beberapa kartu ekspansi menggunakan konektor SATA untuk daya tambahan.
- Beberapa sistem pendingin cairan menggunakan konektor SATA untuk daya.
- Beberapa aksesori PC seperti lampu LED kadang menggunakan konektor SATA untuk daya.
Namun, ini bukan penggunaan standar dan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan perangkat.
Apakah ada perbedaan antara kabel SATA untuk desktop dan laptop?
Secara umum, kabel SATA untuk desktop dan laptop menggunakan standar yang sama. Namun, ada beberapa perbedaan:
- Laptop sering menggunakan kabel SATA yang lebih pendek dan tipis karena keterbatasan ruang.
- Beberapa laptop menggunakan konektor SATA khusus yang lebih kecil, seperti mSATA atau M.2, yang memerlukan adaptor untuk digunakan dengan kabel SATA standar.
- Kabel SATA untuk laptop mungkin memiliki desain yang lebih fleksibel untuk menyesuaikan dengan ruang yang terbatas.
Apakah saya perlu kabel SATA khusus untuk SSD?
Tidak, kabel SATA standar dapat digunakan untuk baik HDD maupun SSD. Namun, untuk memaksimalkan kinerja SSD modern, pastikan Anda menggunakan kabel SATA III dan port SATA III pada motherboard Anda.
Bagaimana cara mengetahui jika kabel SATA saya rusak?
Tanda-tanda kabel SATA yang rusak meliputi:
- Perangkat tidak terdeteksi atau terdeteksi secara intermiten
- Transfer data yang lambat atau tidak konsisten
- Kerusakan fisik pada kabel atau konektor
- Blue screen atau crash sistem saat mengakses drive
Jika Anda mencurigai kabel rusak, coba ganti dengan kabel lain untuk memastikan.
Memindahkan file ke atau dari perangkat penyimpanan eksternal
Pastikan Mac Anda tersambung ke perangkat penyimpanan eksternal (misalnya, menggunakan kabel USB melalui jaringan).
Klik ikon Finder di Dock untuk membuka jendela Finder, lalu lakukan salah satu hal berikut untuk memindahkan file Anda.
Memindahkan file ke perangkat penyimpanan: Pilih satu atau beberapa file di desktop atau di folder, lalu seret file ke perangkat penyimpanan yang tercantum di bawah Lokasi di bar samping Finder.
Memindahkan file dari perangkat penyimpanan: Pilih perangkat penyimpanan, yang tercantum di bawah Lokasi di bar samping Finder, lalu seret file yang Anda inginkan ke lokasi di Mac Anda.
Apakah ada alternatif untuk kabel SATA?
Ya, ada beberapa alternatif tergantung pada kebutuhan dan jenis perangkat:
- NVMe: Untuk SSD performa tinggi, menggunakan slot M.2 atau PCIe
- SAS: Untuk lingkungan enterprise dengan kebutuhan performa dan reliabilitas tinggi
- USB: Untuk penyimpanan eksternal
- Thunderbolt: Untuk konektivitas eksternal kecepatan tinggi
Meskipun solid state drive (SSD) dan hard disk drive (HDD) memungkinkan pengguna untuk menyimpan file, keduanya bekerja dengan cara yang berbeda. Terdapat banyak perbedaan antara SSD dari HDD karena kemajuan teknologi.
Proses baca adalah cara HDD dan SSD mengambil data di perangkatnya.
Ketika Anda meminta HDD untuk mengambil data, sinyal dikirim ke pengontrol I/O. Pengontrol ini kemudian memberikan sinyal ke lengan aktuator, yang memberitahukan letak data yang diperlukan. Dengan membaca muatan bit di alamat ini, head baca/tulis mengumpulkan data. Latensi HDD mengukur waktu yang dibutuhkan lengan aktuator untuk bergerak ke jalur dan sektor yang benar.
SSD tidak memiliki komponen bergerak. Ketika Anda mencoba untuk mengambil data, pengontrol SSD menemukan alamat blok data tersebut dan mulai membaca muatannya. Jika blok berada dalam keadaan siaga, proses yang disebut dengan pengumpulan sampah akan dimulai. Proses ini akan menghapus blok yang tidak aktif dan mengosongkannya untuk penyimpanan data baru.
Proses tulis adalah cara HDD dan SSD merekam informasi baru.
Setiap trek dan sektor dalam HDD adalah lokasi baru untuk menyimpan data. Ketika Anda mencoba untuk menyimpan data baru, head baca/tulis bergerak ke lokasi terdekat yang tersedia. Setelah sampai, head ini mengubah muatan bit yang diperlukan, yang menyimpan informasi dalam bentuk biner ke trek dan sektor tersebut. Algoritma HDD internal memproses data sebelum menulisnya, yang memastikannya terformat dengan benar.
Ketika Anda mengubah atau menulis ulang bagian data apa pun pada SSD, pembaruan diperlukan pada seluruh blok flash. Pertama, SSD menyalin data lama ke blok yang tersedia. Selanjutnya, SSD menghapus blok asli dan menulis ulang data dengan perubahan pada blok baru. SSD memiliki ruang internal ekstra untuk memindahkan dan untuk sementara waktu, menduplikasi data. Sebagai pengguna, Anda tidak dapat mengakses penyimpanan tambahan ini.
SSD berjalan lebih cepat dan menggunakan lebih sedikit daya dibandingkan HDD. Anda dapat melihatnya ketika memindahkan file besar. SSD dapat menyalin file di atas 500 MBps. SDD terbaru bahkan dapat mencapai kecepatan 3.500 MBps. Di sisi lain, HDD hanya mentransfer pada kecepatan 30–150 MBps.
SSD juga lebih cepat untuk menjalankan aplikasi. SSD melakukan proses baca/tulis pada kecepatan 50–250 MBps sedangkan HDD melakukan hal tersebut pada kecepatan 0,1–1,7 MBps. Kecepatan HDD dibatasi oleh kecepatan putaran piringan. Kecepatan putaran piringan terbatas hingga 4200-7200 putaran per menit (RPM), yang membuat HDD lebih lambat daripada SSD elektronik.
Menghapus perangkat penyimpanan eksternal
Pastikan Mac Anda tersambung ke perangkat penyimpanan eksternal menggunakan kabel.
Lakukan salah satu hal berikut:
Klik ikon Finder di Dock untuk membuka jendela Finder, lalu Control-klik perangkat penyimpanan eksternal di bar samping Finder.
Di desktop, Control-klik perangkat penyimpanan eksternal.
Jika ingin, masukkan nama baru untuk perangkat penyimpanan eksternal.
Pilih format sistem file, lalu klik Hapus.
Untuk informasi lainnya mengenai format yang tersedia, lihat Format sistem file yang tersedia di Utilitas Disk.
Untuk kapasitas, kartu microSD dapat menampung hingga penyimpanan 512 GB Namun, dalam hal ini, lebih besar belum tentu lebih baik. Jika kartu hilang atau rusak, Anda akan kehilangan lebih dari setengah terabyte file, dokumen, dan data penting lainnya! Harga yang agak tinggi hanya untuk kenyamanan semua data berada di satu kartu.
Terdapat dua jenis kartu microSD dengan perbedaan pada rentang kapasitasnya: Secure Digital High Capacity (SDHC) dan Secure Digital Extended Capacity (SDXC). SDHC memiliki rentang kapasitas penyimpanan dari 2GB hingga 32GB, SDXC dari 32GB hingga 512TB. Kartu 32GB dapat menampung lebih dari 5.300 foto 18-MP atau hampir 3 jam video 720p 30fps sebagai titik referensi.
Kartu microSD (dan SD standar) menawarkan berbagai kecepatan, dengan sebagian besar kartu mencantumkan beberapa klasifikasi. Pilihan Anda, tentu saja, tergantung pada apa yang ingin Anda lakukan dengan penyimpanan ekstra. Kartu yang terdaftar di U1 atau U3 berfungsi sangat baik untuk hal-hal umum, sehari-hari, serta menyimpan data aplikasi. Namun, jika Anda ingin merekam video 4K, berganti ke U3/V30, V60 atau bahkan V90 akan lebih cocok untuk Anda.
Pasang drive USB atau pembaca kartu SD ke port pengisian daya di iPhone Anda menggunakan konektor atau adaptor yang kompatibel.
Anda mungkin membutuhkan Adaptor Kamera Lightning ke USB, Adaptor Kamera Lightning ke USB 3, Pembaca Kamera USB-C ke Kartu SD, atau Pembaca Kamera Lightning ke Kartu SD (semua dijual terpisah).
Catatan: Perangkat penyimpanan eksternal hanya boleh memiliki satu partisi data, dan harus diformat sebagai APFS, APFS (terenkripsi), macOS Diperluas (HFS+), exFAT (FAT64), FAT32, atau FAT. Untuk mengubah pemformatan perangkat penyimpanan, gunakan Mac atau PC.
Lakukan salah satu hal berikut:
Memasukkan kartu memori SD ke pembaca kartu: Jangan paksa kartu masuk ke dalam slot pembaca; kartu hanya bisa masuk dalam satu cara.
Melihat konten drive atau kartu memori: Di app yang didukung (misalnya, File), ketuk Telusuri di bagian bawah layar, lalu ketuk nama perangkat di bawah Lokasi. Jika Anda tidak melihat Lokasi, ketuk Telusuri lagi di bagian bawah layar.
Memutuskan drive atau pembaca kartu: Lepas drive atau pembaca kartu dari port pengisian daya di iPhone.
Catatan: Hard drive eksternal sering kali memerlukan sumber daya eksternal saat digunakan dengan iPhone. Jika hard drive eksternal tidak menyediakan dayanya sendiri, dan iPhone Anda memiliki konektor USB-C, Anda dapat menggunakan hub USB yang memiliki daya. Jika iPhone Anda memiliki konektor Lightning, Anda dapat menggunakan Adaptor Kamera Lightning ke USB 3 yang tersambung ke adaptor daya USB.
Oleh: Fadjar Efendi Rasyid, S.Kom.
Direktorat Sistem Informasi Manajemen
Pengertian SSD SSD singkatan dari Solid State Drive atau Solid State Disk, adalah perangkat penyimpan data yang menggunakan serangkaian IC sebagai memori yang digunakan untuk menyimpan data atau informasi.
perangkat SSD menanamkan chip memori berbasis silikon sebagai media penyimpanan untuk menulis dan membaca data persisten . SSD , juga dikenal sebagai flash drive atau kartu flash, dimasukkan ke dalam slot di komputer server – disebut sebagai penyimpanan flash server-side – atau sebagai bagian dari sistem penyimpanan berbagai perusahaan flash.
Sebagai analogi, kita mungkin tidak asing lagi dengan USB Flash Drive atau USB Thumb Drive atau USB memory stick. Sebuah alat elektronik yang kita gunakan untuk menyiman data, yang sering kita bawa ke mana-mana, yang dicolokkan pada terminal USB komputer saat ingin mengambil atau menyimpan data.
SSD bisa dianggap sebagai versi canggih dari USB Flash drive dengan kapasitas yang jauh lebih besar dan berfungsi sebagai pengganti Hardisk yang selama ini digunakan pada perangkat komputer. Jadi SSD adalah perangkat elektronik yang berfungsi menyimpan data seperti hardisk (HDD : Hard Disk Drive) namun konstruksinya seperti USB Flash Drive, yang tersusun dari beberapa IC sebagai memori.
Seperti halnya USB Flash Drive, SSD pun tidak memiliki komponen yang bergerak di dalamnya. Data atau informasi hanya disimpan di dalam microchips. Berbeda dengan Hardisk yang memiliki lengan mekanik yang bergerak ke sana ke mari untuk menulis dan membaca data di atas piringan magnetik. Perbedaan ini membuat SSD bekerja jauh lebih cepat dari pada Hardisk.
Hardisk (HDD) bergerak secara mekanik untuk mangambil dan menyimpan data atau Informasi, sedangkan SSD bergerak secara elektrik untuk menyimpan dan mengambil data atau informasi. Tentu SSD bekerja lebih cepat dibandingkan dengan HDD.
Komponen SSD Umumnya SSD menggunakan apa yang disebut flash memori berbasis NAND. Ini merupakan jenis memori Non-Volatile. Sederhananya, Non-Volatile berarti memori tersebut tetap bisa menyimpan data walaupun tegangan suplai nya dimatikan. Ini merupakan prinsip dasar dari sebuah memori permanen seperti halnnya USB Flash drive.
Pada awalnya, banyak yang meragukan ketahanan data yang tersimpan di dalam memori jenis ini. Mereka beranggapan data hanya bisa tersimpan untuk beberapa tahun saja. Data akan lenyap jika disimpan lebih lama lagi. Namun kenyataannya tidak demikian apalagi dengan teknologi yang terkini. Bahkan data bisa tersimpan dengan aman hingga 200 tahun.
Selama ini harddisk atau sering disingkat HDD telah menjadi standar media penyimpanan untuk PC dekstop maupun laptop. Seiring dengan perkembangan teknologi, media penyimpanan pun ikut berkembang. Saat ini yang sedang banyak dibicarakan ialah SSD, yang merupakan pengembangan dari teknologi HDD.
Pada dasarnya, SSD itu sama seperti HDD. Hanya saja tidak tersimpan pada lapisan-lapisan magnetik layaknya HDD. SSD menyimpan semua data pada chip-chip memory flash yang saling terhubung satu sama lain. Flash memory pada SSD jelas berbeda dengan yang digunakan pada Flashdisk dalam hal type dan kecepatan. Chip flash memori pada SSD memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada Flashdisk. Dengan kapasitas yang sama, harga SSD jauh lebih mahal daripada Flashdisk.
1. Komponen dan Prinsip Kerja HDD merupakan kependekan dari Harddisk Drive, sedangkan SSD adalah singkatan dari Solid State Drive. HDD tersusun atas komponen mekanik dan elektronik.
Bagian mekanik HDD terdiri atas piringan, motor dan lengan yang terhubung ke piringan. Proses penulisan dan pembacaan data dilakukan dengan melalui proses mekanik di mana piringan diputar oleh motor dan ujung dari lengan yang terhubung ke komponen elektronik yang mengolah( baca dan tulis) data, menempel pada piringan yang berputar dan melakukan aktivitas penulisan dan pembacaan data.
Secara umum, proses pengolahan data HDD dilakukan atau terjadi karena sinergi antara aktivitas mekanik dan elektrik. SSD dalam memproses data, menulis dan membaca data tidak didukung oleh proses mekanik, dalam SSD tidak ada komponen mekanis seperti motor dan lengan serta piringan yang berputar.
Pada SSD hanya terdapat komponen elektronik seperti Intergrated Circuit atau IC, micro chip dan komponen elektronik pendukung lainnya seperti kapasitor. Semua proses pembacaan dan penulisan data dilakukan secara elektrik sama seperti proses yang terjadi pada Flashdisk dan memori RAM.
2. Ukuran dan Berat Komponen atau material yang terdapat pada HDD, seperti platter, head, dll sangat berpengaruh terhadap ukuran atau dimensi serta berat dari HDD itu sendiri. Karena teknologi HDD sangat bergantung pada putaran piringan, hal ini membuat batasan seberapa kecil HDD dapat diproduksi. Sedangkan SSD terbebas dari batasan tersebut, sehingga ukuran SSD dapat disusutkan seiring dengan perkembangan jaman.
SSD yang tersedia sekarang adalah 2,5 inci, itu berarti SSD ini hanya diperuntukan untuk penggunaan laptop. Seiring dengan semakin kecilnya ukuran laptop dan semakin banyaknya pengguna PC tablet untuk menjelajahi web, Anda akan melihat kemampuan SSD yang dapat beradaptasi dengan mudah dengan ukuran laptop/tablet.
Tanpa komponen yang bergerak, produk SSD adalah opsi penyimpanan tertipis yang ada. Komponen yang bergerak khususnya bagus untuk PC yang tipis dan ringan serta desain yang kompleks dan industri. Untuk notebook standar, SSD tersedia dalam tinggi 5 mm dan 7 mm. Melalui perbandingan, hard disk tersedia dalam desain standar 7 mm dan 9,5 mm.
3. Efek yang ditimbulkan HDD menerapkan unsur mekanik, sehingga menghasilkan efek samping yang buruk antara lain :
4. Kecepatan Baca dan Tulis Data SSD menyediakan kinerja puncak untuk booting dan kinerja baca/tulis yang tinggi untuk mendukung komputasi yang memerlukan kapabilitas multitugas yang lebih baik. Pada bagian inilah SSD menunjukan perbedaan yang sangat signifikan. Kecepatan baca tulis SSD bahkan 8 kali lebih cepat dibanding dengan HDD. PC yang terpasang SSD dapat melewati proses booting dalam hitungan detik, pastinya tidak melebihi 1 menit. Sedangkan waktu yang dibutuhkan HDD lebih lama tergantung dengan spesifikasi, dan yang pasti tidak lebih cepat bila dibandingkan dengan SSD.
Salah satu faktor penyebabnya adalah SSD tidak menggunakan piringan berputar atau faktor mekanik sangat membatasi kemampuan elektronik dari HDD.
5. Fragmentasi Karena bentuknya yang spiral, HDD sangat baik untuk menyimpan file-file yang berukuran besar yang terletak pada blok yang berdekatan. Dan ketika kapasitas HDD mulai penuh, file-file yang sudah tersimpan dapat terpencar, inilah yang dikenal dengan istilah fragmentasi.
Efek dari fragmentasi ialah turunnya kinerja dari HDD itu sendiri. Dalam keadaan ini, untuk memulihkan kinerja dari HDD, biasanya kita melakukan defrag untuk memulihkannya. Sedangkan pada SSD kita tidak perlu pusing memikirkan persoalan tenang fragmentasi karena data tersimpan pada chip flash.
6. Ketahanan SSD terlihat lebih awet hanya karena desain solid state-nya. Tanpa komponen yang bergerak, SSD dapat bertahan dari benturan, terjatuh, dan suhu ektrem yang lebih tinggi.
7. Harga SSD dijual dengan harga yang masih mahal per GB-nya. Mahalnya harga SSD bisa mencapai 9 kali lipat bila dibandingkan dengan HDD. Pada tingkat sistem, SSD berkapasitas rendah dapat dijangkau dalam kisaran 32 GB hingga 64 GB. Tetapi, SSD berkapasitas tinggi sangat mahal, khususnya saat diukur berdasarkan biaya per gigabyte. Hard disk menyediakan biaya terendah per gigabyte.
Kesimpulan: Untuk mudahnya, dapat diberikan kesimpulan berikut:
Pilih yang menggunakan HDD jika:
Pilih yang menggunakan SSD jika:
Referensi: https://searchstorage.techtarget.com https://www.pintarkomputer.com https://www.seagate.com https://de-tekno.com
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar kabel SATA beserta jawabannya: